Sunday, November 17, 2013

MELAKUKAN HAL-HAL SEPELE


             Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecilan begitu penting. Ketidak sopanan kecil, kekerasan kecil, bentuk ketidak respek yang kecil menyebabkan penarikan besar-besaran. Dalam suatu hubungan, hal yang kecil adalah hal yang besar
            Saya ingat suatu sore yang saya habiskan dengan dua orang putra saya beberapa taun yang lalu. Sore itu adalah acara teater terencana antara ayah dan anak, lengkap dengan gimnastik, pertandingan gulat, burger, air jeruk, dan bioskop.
            Di tengah pemutaran film, sean, yang saat itu berusia empat tahun, tertidur di tempat duduknya. Abangnya, Joe, yang saat itu berusia enam tahun, tetap terjaga, dan meraka menonton film tersebut bersama. Ketika film usai, saya menggendong Sean, membawanya keluar menuju mobil dan meletakkannya di tempat duduk belakang. Malam itu sangat dingin, saya pun melepaskan mantel saya dan dengan lembut menyelimuti Sean.
            Ketika kami tiba di rumah, dengan cepat saya membawa Sean masuk dan meletakkannya di atas ranjang.Sesudah Joe mengenakan piyamanya dan menyikat gigi, saya berbaring di sebelahnya untuk berbicara tentang acara malam itu bersama.
            “Kamu suka acara kita semalam ini,Joe?”
            “Iya” jawabnya
            “Kamu senang?”
            “Iya”jawabnya
            “Apa yang paling kamu sukai?”
            “entahlah. Trampolinya, kukira.”jawabnya
            “Hebat, bukan berjungkar balik seperti itu di udara?”
            Tidak ada banyak jawaban darinya. Saya mendapatkan diri saya berbicara sendiri. Saya ingin tahu mengapa Joe tidak mau lebih terbuka. Ia biasanya terbuka ketika hal-hal yang menggairahkan terjadi. Saya sedikit kecewa. Saya meraskan ada sesuatu yang salah ia begitu diam selama perjalanan pulang dan bersiap ntuk tidur.
            Tiba-tiba Joe berbaring miring, menghadap ke tembok. Saya bertanya dalam hati mengapa dan mengangkat badan sedikit cukup untuk melihat matanya yang basah dengan air mata.
            “Ada apa,nak?”
            Ia berbalik, dan saya dapat merasakan ia merasa agak malu karena menangis dan bibir serta dagunya gemetar.
            “ayah, kalau aku kedinginan, apakah ayah juga akan menyelimutiku dengan mantel ayah?”
            Dari semua kejadian pada malam istimewa bersama itu, yang paling penting adalah sedikit tindakan kebaikan, tindakan memperlihatkan kasih yang Cuma sesaat dan tanpa sadar kepada adiknya.


UNIVERSITAS GUNADARMA
http://www.gunadarma.ac.id/
http://studentsite.gunadarma.ac.id
 


No comments:

Post a Comment