Evaluasi
Evaluasi adalah
menilai dampak dari serangkaian kerja dan tingkat yang sudah dicapai dalam
rentang waktu tertentu. (Toolkits. A Practical Guide to Assessment, Monitoring,
Review dan Evaluation. Save the Children: 1999)
Berupaya
mengukur relevansi, efisiensi dan efektivitas program. Ia mengukur apakah atau
seberapakah masukan atau layanan program telah memperbaiki kualitas kehidupan
manusia. (Bahan Bacaan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi, diselenggarakan oleh
CSSP untuk NGO-NGO mitra CSSP-USAID di Jakarta, 2002)
Kegiatan
yang dibatasi waktu, yang bertujuan untuk menilai sesuatu hal dengan
perbandingan pada serangkaian kriteria tertentu (hasil yang diharapkan).
(Herizal, Nori, dan Fatima. Manual Pemantauan dan Evaluasi. CSSP: Agustus
2004)
·
Pengenalan
evaluasi empiris :
Evaluasi Empiris yaitu melihat apa
dan bagaimana konsep dan framework pelaksanaan mitigasi bencana di provinsi dan
kabupaten. Pendekatan empiris merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk
memperoleh data lapangan dan memetakan strategi mitigasi bencana di beberapa
tingkatan pemerintahan yang berlaku selama ini. Hasil pemetaan ini juga akan
menjadi dasar untuk memilah dan menganalisa kegiatan mitigasi bencana di
sejumlah departemen/lembaga dan pemerintah daerah.
Pendekatan Evaluasi Kebijakan.
Di dalam melakukan evaluasi terhadap
suatu program/kebijakan, dapat digunakan sejumlah pendekatan yang berbeda yang
tentunya akan mempengaruhi indikator yang digunakan, antara lain :
1. Pendekatan
berdasarkan sistem nilai yang diacu.
2. Pendekatan
berdasarkan dasar evaluasi.
3. Pendekatan
berdasarkan kriteria evaluasi.
·
Perancangan experiment :
1). Between-Groups (Randomized)
-
Masing-masing subyek diberikan kondisi yang berbeda yakni kondisi eksperimen
dan control.
-
Keuntungan perancangan ini adalah setiap user menghasilkan satu kondisi.
-
Kerugiannya adalah dengan semakin banyak jumlah subyek yang tersedia akan
menyebabkan hasilnya akan berkurang dan perbedaan antar setiap individu akan
membuat bias hasil. Hal ini dapat diatasi dengan memilih dengan hati-hati
subyek
yang dipilih dan menjamin setiap kelompok di masyarakat terwakili.
2). Within-Groups
- Setiap
user akan menampilkan kondisi yang berbeda.
- Jumlah
user yang tersedia lebih sedikit.
- Pengaruh dari subyek
lebih sedikit.
·
Partisipasai, ERB, dan etika :
Implementasi metode perancangan partisiparif (participatory
design) dalam mencari kata perintah dalam Bahasa Indonesia. Untuk studi ini,
kami ambil perangkat lunak pengolah kata (word processor) sebagai contoh kasus.
Skripsi ini termasuk dalam rumpun bidang Interaksi Manusia-Komputer (IMK) atau
Human Computer Interaction (HCI). Inti dari skripsi ini adalah merancang dan
membuat sebuah perangkat lunak sebagai implementasi dari metode perancangan
partisipatif dalam mencari nama kata perintah, serta melakukan uji coba
(eksperimen). Perancangan perangkat lunak tersebut didahului dengan studi
pustaka tentang metode perancangan partisipatif, persoalan penamaan (naming
problems), serta topik-topik lain yang mendukung. Perangkat lunak yang kami
buat dinamakan Perangkat Lunak Pencarian Nama Menggunakan Perancangan
Partisipatif, atau disingkat PERAN-AKTIF. PERAN-AKTIF adalah perangkat lunak
prototipe, dikembangkan pada komputer Apple Macintosh dengan menggunakan
perangkat lunak HyperCard versi 2.1, Macromind Director versi 3.00, serta
Macromind Accelerator. PERAN-AKTIF memiliki dua tahapan kerja, yaitu pembuatan
nama (generate names) dan pengevaluasian nama (evaluated names) oleh para r
esponden yang dilibatkan. Terakhir PERAN-AKTIF diujicobakan kepada empat kelas
responden dengan mengambil penamaan pada perangkat lunak pengolah kata sebagai
contoh kasus. Dari Skripsi ini dapat dilihat bahwa persoalan penamaan pada
pembuatan perangkat lunak merupakan sebuah persoalan yang kompleks.
ERD (Entity Relationship Diagram).
ERD merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar
data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data
dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan
simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili
sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah,
1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai
elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik
dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat
mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili
oleh simbol elips.
Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua
himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu :
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi
setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
ETIKA DESKRIPTIF
Etika deskriptif yaitu
etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sbagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tnatang prilaku atau siikap yang mau diambil. Etika deskriptif
merupakan penggambaran dan penelaahan secara utuh dan kritis tentang tingkah
laku moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari - hari dalam
kehidupan masyarakat. Cakupan analisanya berisikan sejumlah indikator -
indikator fakta actual yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan
perilaku manusia dan merupakan suatu situasi dan realita budaya yang berkembang
di masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan adapt istiadat , kebiasaan
,anggapan – anggapan baik dan buruk tenggang sesuati hal,tindakan – tindakan
yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu tertentu ; dalam kebudayaan
kebudayaan dan subkultur – subkultur tertentu yang terjadi dalam suatu periode
sejarah adalah merupakan kajian moralitas dalam Etika Deskriptif. Telaah dalam
Etika Deskriptif tidak memberikan interpretasi secara tajam dan lugas, namun
tidak melukiskan suatu fakta yang sedang terjadi dan berkembang dalam suatu
masyarakat tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas dan memberikan analisa
penilaiannya atas kejadian tertentu.
·
Teknik pengumpulan data :
Beberapa alat pengumpulan data yang
lazim dipakai:
- Focus Group Discussions
(FGD)
- Wawancara (Interview)
- Survei
- Kuesioner
- Data Sekunder (hasil riset,
sensus, berita media, laporan resmi, dll)
- Laporan Proyek/Staf
- Review/Assessment workshop/rapat
- Teknik PRA (mapping, matrix,venn
diagrams, ranking/scoring dll)
Pengumpulan dan analisis data
biasanya menyebutkan:
- Unit analisis dari data yang
akan dikumpulkan (individu, keluarga, organisasi, komunitas,
klinik-klinik,
dll).
- Kebutuhan pengelompokan data
(berdasarkan gender, kelompok etnik, lokasi).
- Prosedur pengelompokan
sampel dan populasi (random sampling, sampling terarah (memilih
berdasarkan
kehendak kita), rekomendasi dari tokoh masyarakat.
- Teknik-teknik atau perangkat
yang digunakan untuk mengambil data (angket terstruktur,
observasi
langsung, panduan wawancara terstruktur, perangkat untuk mengukur kualitas air,
dll).
- Waktu dan frekuensi
pengumpulan data.
- Bagaimana data akan
dianalisis (metode kuantitatif seperti tabulasi silang atau analisis regresi,
atau metode
kualitatif seperti analisis isi).
Kadang-kadang Lingkup Kerja Evaluasi
tidak menyebutkan strategi desain, juga tidak mencantumkan rencana pengumpulan
dan analisis data; tim evaluasi dipersilahkan memilih sendiri tekniknya.
Artinya, Lingkup Kerja Evaluasi tersebut disusun secara luwes dan menyediakan
ruang bagi tim evaluasi untuk melengkapinya dengan metodologi evaluasi.
Kesimpulan :
Evaluasi adalah menilai dampak dari
serangkaian kerja dan tingkat yang sudah dicapai dalam rentang waktu tertentu
UNIVERSITAS GUNADARMA