Monday, June 3, 2013

BAB 4 : Evaluasi ( Pengenalan Evaluasi Empiris, Perancangan Experiment, Partisipasi, ERB, Dan Etika, Teknik Pengumpulan Data )


     Evaluasi
Evaluasi adalah menilai dampak dari serangkaian kerja dan tingkat yang sudah dicapai dalam rentang waktu tertentu. (Toolkits. A Practical Guide to Assessment, Monitoring, Review dan Evaluation. Save the Children: 1999)
Berupaya mengukur relevansi, efisiensi dan efektivitas program. Ia mengukur apakah atau seberapakah masukan atau layanan program telah memperbaiki kualitas kehidupan manusia. (Bahan Bacaan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi, diselenggarakan oleh CSSP untuk NGO-NGO mitra CSSP-USAID di Jakarta, 2002)
Kegiatan yang dibatasi waktu, yang bertujuan untuk menilai sesuatu hal dengan perbandingan pada serangkaian kriteria tertentu (hasil yang diharapkan). (Herizal, Nori, dan Fatima. Manual Pemantauan dan Evaluasi. CSSP: Agustus 2004) 

·         Pengenalan evaluasi empiris :
Evaluasi Empiris yaitu melihat apa dan bagaimana konsep dan framework pelaksanaan mitigasi bencana di provinsi dan kabupaten. Pendekatan empiris merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk memperoleh data lapangan dan memetakan strategi mitigasi bencana di beberapa tingkatan pemerintahan yang berlaku selama ini. Hasil pemetaan ini juga akan menjadi dasar untuk memilah dan menganalisa kegiatan mitigasi bencana di sejumlah departemen/lembaga dan pemerintah daerah.

Pendekatan Evaluasi Kebijakan.
Di dalam melakukan evaluasi terhadap suatu program/kebijakan, dapat digunakan sejumlah pendekatan yang berbeda yang tentunya akan mempengaruhi indikator yang digunakan, antara lain :
   1. Pendekatan berdasarkan sistem nilai yang diacu.
   2. Pendekatan berdasarkan dasar evaluasi.
   3. Pendekatan berdasarkan kriteria evaluasi.



·         Perancangan experiment :
1). Between-Groups (Randomized)
        - Masing-masing subyek diberikan kondisi yang berbeda yakni kondisi eksperimen
          dan control.
        - Keuntungan perancangan ini adalah setiap user menghasilkan satu kondisi.
        - Kerugiannya adalah dengan semakin banyak jumlah subyek yang tersedia akan
          menyebabkan hasilnya akan berkurang dan perbedaan antar setiap individu akan
          membuat bias hasil. Hal ini dapat diatasi dengan memilih dengan hati-hati subyek
          yang dipilih dan menjamin setiap kelompok di masyarakat terwakili.
  
 2). Within-Groups
        - Setiap user akan menampilkan kondisi yang berbeda.
        - Jumlah user yang tersedia lebih sedikit.
       - Pengaruh dari subyek lebih sedikit.

·         Partisipasai, ERB, dan etika :
Implementasi metode perancangan partisiparif (participatory design) dalam mencari kata perintah dalam Bahasa Indonesia. Untuk studi ini, kami ambil perangkat lunak pengolah kata (word processor) sebagai contoh kasus. Skripsi ini termasuk dalam rumpun bidang Interaksi Manusia-Komputer (IMK) atau Human Computer Interaction (HCI). Inti dari skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah perangkat lunak sebagai implementasi dari metode perancangan partisipatif dalam mencari nama kata perintah, serta melakukan uji coba (eksperimen). Perancangan perangkat lunak tersebut didahului dengan studi pustaka tentang metode perancangan partisipatif, persoalan penamaan (naming problems), serta topik-topik lain yang mendukung. Perangkat lunak yang kami buat dinamakan Perangkat Lunak Pencarian Nama Menggunakan Perancangan Partisipatif, atau disingkat PERAN-AKTIF. PERAN-AKTIF adalah perangkat lunak prototipe, dikembangkan pada komputer Apple Macintosh dengan menggunakan perangkat lunak HyperCard versi 2.1, Macromind Director versi 3.00, serta Macromind Accelerator. PERAN-AKTIF memiliki dua tahapan kerja, yaitu pembuatan nama (generate names) dan pengevaluasian nama (evaluated names) oleh para r esponden yang dilibatkan. Terakhir PERAN-AKTIF diujicobakan kepada empat kelas responden dengan mengambil penamaan pada perangkat lunak pengolah kata sebagai contoh kasus. Dari Skripsi ini dapat dilihat bahwa persoalan penamaan pada pembuatan perangkat lunak merupakan sebuah persoalan yang kompleks.

ERD (Entity Relationship Diagram).
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu :
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

ETIKA DESKRIPTIF
    Etika deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sbagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tnatang prilaku atau siikap yang mau diambil. Etika deskriptif merupakan penggambaran dan penelaahan secara utuh dan kritis tentang tingkah laku moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari - hari dalam kehidupan masyarakat. Cakupan analisanya berisikan sejumlah indikator - indikator fakta actual yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan perilaku manusia dan merupakan suatu situasi dan realita budaya yang berkembang di masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan adapt istiadat , kebiasaan ,anggapan – anggapan baik dan buruk tenggang sesuati hal,tindakan – tindakan yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu tertentu ; dalam kebudayaan kebudayaan dan subkultur – subkultur tertentu yang terjadi dalam suatu periode sejarah adalah merupakan kajian moralitas dalam Etika Deskriptif. Telaah dalam Etika Deskriptif tidak memberikan interpretasi secara tajam dan lugas, namun tidak melukiskan suatu fakta yang sedang terjadi dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas dan memberikan analisa penilaiannya atas kejadian tertentu.

·         Teknik pengumpulan data :
Beberapa alat pengumpulan data yang lazim dipakai:
-  Focus Group Discussions (FGD)
- Wawancara (Interview)
- Survei
-  Kuesioner
- Data Sekunder (hasil riset, sensus, berita media, laporan resmi, dll)
- Laporan Proyek/Staf
- Review/Assessment workshop/rapat
- Teknik PRA (mapping, matrix,venn diagrams, ranking/scoring dll)
Pengumpulan dan analisis data biasanya menyebutkan:
 - Unit analisis dari data yang akan dikumpulkan (individu, keluarga, organisasi, komunitas,
    klinik-klinik, dll).
 - Kebutuhan pengelompokan data (berdasarkan gender, kelompok etnik, lokasi).
 - Prosedur pengelompokan sampel dan populasi (random sampling, sampling terarah (memilih
    berdasarkan kehendak kita), rekomendasi dari tokoh masyarakat.
 - Teknik-teknik atau perangkat yang digunakan untuk mengambil data (angket terstruktur,
    observasi langsung, panduan wawancara terstruktur, perangkat untuk mengukur kualitas air,
    dll).
 - Waktu dan frekuensi pengumpulan data.
 - Bagaimana data akan dianalisis (metode kuantitatif seperti tabulasi silang atau analisis regresi,
    atau metode kualitatif seperti analisis isi).

Kadang-kadang Lingkup Kerja Evaluasi tidak menyebutkan strategi desain, juga tidak mencantumkan rencana pengumpulan dan analisis data; tim evaluasi dipersilahkan memilih sendiri tekniknya. Artinya, Lingkup Kerja Evaluasi tersebut disusun secara luwes dan menyediakan ruang bagi tim evaluasi untuk melengkapinya dengan metodologi evaluasi.

Kesimpulan :
Evaluasi adalah menilai dampak dari serangkaian kerja dan tingkat yang sudah dicapai dalam rentang waktu tertentu


UNIVERSITAS GUNADARMA


BAB 3 : Penanganan Kesalahan Dan Help Dokumentasi ( Jenis-jenis Kesalahan, Mengenai Petunjuk Memperbaiki Kesalahan, Jenis-jenis Dokumen Dan Alat Bantu)


     Penanganan kesalahan dan help dokumentasi
·         Jenis-jenis kesalahan :
-          . kesalahan sintaksis yang bisa dideteksi kompiler biasa disebut compile-time error,
      dimana perintah atau statemen menyalahi aturan pengkodean yang dimiliki oleh bahasa pemrograman yang digunakan.
      Beberapa bahasa pemrograman, disediakan fasilitas Auto Syntax Check, dimana muncul sebuah pesan peringatan ketika Anda mengetikkan sintaks yang salah.
-           Kesalahan run-time ketika program dijalankan biasa disebut run-time error atau fatal error, terjadi ketika kode program melakukan sesuatu yang tidak dimungkinkan.
-          Kesalahan Logika, aplikasi berjalan tanpa pesan kesalahan, tetapi mengeluarkan hasil yang tidak diharapkan

·         Mengenai petunjuk memperbaiki kesalahan :
-          Validasi pemasukan, misalnya jika pengguna harus memasukkan bilangan positif, sementara ia memasukkan data negatif atau nol, maka harus ada mekanisme untuk mengulang pemasukan data tersebut.
-          Proteksi pengguna: program memberi peringatan ketika pengguna melakukan suatu tindakan secara tidak sengaja, misalnya penghapusan berkas.
-          Pemulihan dari kesalahan: tersedianya mekanisme untuk membatalkan tindakan yang baru saja dilakukan.
-          Penampilan pesan salah yang tepat dan sesuai dengan kesalahan yang terjadi pada waktu itu
-          Beri komentar, utk mempermudah mempelajari kode-kode program yg pernah dibuat.

·         Jenis-jenis dokumen dan alat bantu :
Sifat-sifat
      - availability
      - accuracy& completeness
      - consistency
      - robustness
      - flexibility
      - unobtrusiveness
Jenis; paper based dan computer based
Perancangan; how requested, how displayed
Kesimpulan : Ada sebagian pendapat menyatakan bahwa sistem yang interaktif dijalankan tanpa   membutuhkan    
         Bantuan atau training. Hal ini mungkin ideal, akan tetapi jauh dari kenyataan.    
         Pendekatan yang lebih membantu adalah dengan mengasumsikan bahwa user akan membutuhkan
         Bantuan pada suatu waktu dan merancang bantuan (help) ke dalam sistem.

SUMBER : zheira83.files.wordpress.com/2009/04/error-handling.ppt

UNIVERSITAS GUNADARMA


Sunday, June 2, 2013

BAB 2 : Dialog ( Design dialog, Dialog Style, User Interface Software)


1.       Dialog
·         Design dialog :
Dialog dalam arti umum adalah percakapan antara dua kelompok atau lebih. Sedangkan dialog dalam konteks perencanaan user interface adalah struktur dari percakapan antara user dan sistem komputer. Bahasa Komputer dapat dibagi atas tiga tingkatan:
   
a. Leksikal
        - Merupakan tingkatan yang paling rendah.
        - Yaitu bentuk icon pada layar.
        - Pada bahasa manusia, ekuivalen dengan bunyi dan ejaan suatu kata.
 b. Sintaksis
        - Yaitu urutan dan struktur dari input dan output.
        - Pada bahasa manusia, ekuivalen dengan grammar suatu kalimat.
 c. Semantik
       - Yaitu arti dari percakapan yang berkaitan dengan pengaruhnya pada struktur
          data internal komputer   dan/atau dunia eksternal.
       - Pada bahasa manusia, ekuivalen dengan arti yang berasal dari partisipan dalam        percakapan.
    Dalam user interface, istilah dialog hampir mirip dengan tingkat sintaksis, tetapi juga meliputi sifat-sifat leksikal.

·         Dialog style :
a. Command Languange
        Merupakan paradigma user interface yang pertama kali.
        • Contoh: MS-DOS shell, UNIX shell, dBase.
        • Keuntungan:
          - Lebih cepat.
          - Dapat melakukan kegiatan meskipun di luar batas.
          - Perulangan
          - Implementasi yang mudah dan hemat.
       • Tujuan:
          - Konsistensi.
          - Penamaan dan pemberian singkatan yang baik.
          - Melakukan tugas perancangan dapat membantu meminimalkan kekurangan.
    b. WIMP ( Window, Icon, Menu, Pointer )
        Berfokus pada Menus, Buttons, Forms, Icons.
    c. Direct Manipulation ( DM )
        Definisi:
       - Kesinambungan tampilan dari objek-objek dan aksi-aksi yang dilakukan.
       - Cepat, dapat dikembalikan, peningkatan aksi dimana efeknya dapat segera terlihat.
       - Penggantian dari sintaks command language dengan manipulasi langsung pada objek.
       Keuntungan:
       - Mudah dipelajari dan diingat, khususnya untuk pemula.
       - WYSIWYG
       - Fleksibel
       - Menyediakan konteks dan tampilan yang cepat dari feedback, sehingga user dapat mengetahui apakah tujuan telah tercapai.
      - Membatasai beberapa jenis kesalahan yang dapat terjadi.
      Kekurangan:
      - Penggunaan seluruh ruang pada layar.
      - Harus mempelajari arti dari komponen-komponen yang tampak pada layar.
      - Tampilan visual mungkin dapat disalah artikan.
      - Penggunaan mouse dapat lebih lambat daripada pengetikan.
      - Tidak ada penjelasan otomatis.
      - Tidak bagus pada: pengulangan, penyimpanan history, tugas tertentu (seperti merubah semua huruf cetak miring menjadi cetak tebal), variabel.

·         User  interface software :
Alat Bantu User Interface:
        • Aplikasi apa yang biasa digunakan oleh programmer untuk membuat program.
        • Kombinasi dari objek-objek interface dan perilaku manajemen.
        • Sekarang sudah object-oriented.
        • Pustaka dari komponen-komponen perangkat lunak dan routines yang digunakan oleh programmer:
          - Xwindows : Xtoolkit & Motif
          - Macintosh : Mac Toolbox, MacApp
          - Windows : Windows Developer’s Toolkit
          - Java : Swing
        Bagaimana cara kerja toolkit?
        • Apa yang sebenarnya disediakan olehnya?
        • Bagaimana mengaturnya?
           - User mengadakan aksi, berinteraksi dengan interface.
           - Aksi-aksi tersebut harus disampaikan kepada aplikasi dalam
       Cara-cara yang penuh arti.
        - Aplikasi melakukan aksi yang sesuai, mungkin memperbaharui tampilan.
Model Seeheim
Model Percakapan
Model Objek
• UI adalah kumpulan objek yang saling berinteraksi.
• User secara langsung memanipulasi objek-objek tersebut.
• Objek-objek bertanggung jawab untuk mentransmisikan aksi-aksi
user ke aplikasi dengan cara yang berguna.

Kesimpulan : percakapan antara dua kelompok atau lebih. Sedangkan dialog dalam konteks perencanaan user interface adalah struktur dari percakapan antara user dan sistem komputer

Sumber : 

UNIVERSITAS GUNADARMA